ISO/ASA adalah tingkat kepekaan sensor kamera terhadap cahaya, semakin tinggi angkanya semakin sensitif sensor terhadap cahaya yang datang, begitu sebaliknya, semakin rendah angkanya semakin rendah tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya.ISO tinggi menghasilkan noise, yaitu berupa bintik-bintik pada foto yang berwarna merah,biru dan hijau, yuk baca lebih lengkap tentang ISO dan NOISE
Ada beberapa kondisi dimana kita mau tidak mau harus menaikkan ISO contohnya :
- kita mau mengambil foto BULB settingan diafragma sudah mentok di angka paling besar misal f/3.5, shutterspeed mentok di 30 detik[dalam kasus ini kita tidak punya remote shutter dengan fitur shutterlock/timer ya], namun foto masih kurang terang, mau tidak mau ISO yang harus naik
- kita mau membekukan gerakan extreme dan butuh shutterspeed sampai dengan 1/4000, ketika kondisi cahaya kurang bagus maka mau tidak mau kita harus menaikkan ISO.
TENTANG NOISE
Seperti dijelaskan sebelumnya, ISO tinggi menghasilkan noise, sebenarnya tidak masalah selama masih acceptable [masih bisa diterima], setiap orang berbeda jadi limit/batasan noise itu acceptable/tidak tergantung selera masing-masing, begitupun dengan kamera, untuk kamera-kamera keluaran baru mungkin ISO1600/3200, untuk kamera keluaran lawas mungkin Limitnya di ISO800 masih lumayan bagus hasilnya apa lagi dibantu dengan fitur Noise Reduction (fitur untuk mengurangi noise pada foto, namun akibatnya foto tadi jadi kurang tajam). alih-alih menggunakan fitur noise reduction, ada baiknya kita mengambil gambar dengan format RAW agar noise yang dihasilkan bisa di bersihkan via komputer nantinya. baca disini tentang RAW vs JPEG
lakukan eksperimen dan ketahui batasan kamera dan mata anda tentang ISO, paling tidak kita nantinya memiliki patokan tentang limit ISO pada kamera, jangan ragu, ada yang bilang: lebih baik foto dengan banyak noise daripada foto shake
"Sekarang saatnya buat melakukan eksperimen terhadap batasan ISO pada kamera anda"
0 comments:
Posting Komentar